Selasa, 23 Juli 2013

Cinta Anak Baru

Panggil saja  aku Okta. Bukan anak pejabat atau seorang anak pengusaha, hanya berasal dari keluarga biasa yang sederhana. Nggak punya rumah yang besar, mobil mewah, atau bahkan motor keren. Di tambah lagi hanya punya tampang yang biasa biasa aja, nggak ganteng ganteng banget juga gak jelek jelek banget.
 HeHeHeHe . .
Semua itu lah yang mungkin membuat ini berjalan begitu rumit. Bukan masalah ekonomi tapi masalah klasik seorang remaja .
 yaaa,
benarrr . “CINTA” .
            Cinta yang membuat sesuatu menjadi indah, tapi itu juga yang membuat sesuatu menjadi begitu suram.
            Singkat cerita.
Berawal dari siswi baru yang pindah ke sekolahku. Awalnya aku tak begitu memperdulikannya dimana semua orang mulai bercerita tentangnya. Dia cantik lah, dia seksi lah, dia menarik lah .
 ahh,,
tapi aku tak begitu memperdulikannya hingga berjalan sekitar 1 bulan.
Semua mulai berubah ketika upacara bendera hari senin. Seperti biasa aku berbaris dengan teman teman sekelasku, tapi ada sesuatu yang berbeda hari itu.
Yaaa . .
Ada yang berbeda !
Saat aku pertama kali melihatnya semenjak dia pidah ke sekolahku, dia berbaris tepat di sampingku.
Semua seakan berjalan begitu lambat saat aku melihatnya. Tiba tiba angin berhembus yang menguraikan rambutnya yang membuat suasana begitu dramatis. Di tambah senyumnnya ke arahku yang membuat aku . . .
Akuu . .
Hmm mungkin jatuh “CINTA”
Ahahahhh . Cinta pada pandangan pertama kali yaa.


Berhubung aku bukanlah seorang yang piawai dalam urusan cinta, aku tak benani untuk mendekatinya. Aku hanya bisa melihatnya, melihatnya dan melihatnya dari kejauhan dan itu berjalan beberapa minggu.
Entah apa yang merasukiku atau mungkin ini yang di namakan cinta itu buta atau apa lah . Aku mulai berani ber “aksi”. Ingin sebenarnya aku menghampiri dia dan berjabat tangan dengannya dan mengatakan “namaku okta. Nama kamu siapa . . .
 tapiii . . . .  ..  ..
di sini pengalaman yang di butuhkan bung.
Bukan aku nggak benani atauuu . . .  ahhh.  Entahlahh
Yahhh namanya juga baru belajar bercinta .  wajar dong hehehehhh . . .
Tapi “VIRUS” ini mulai merasuki fikiranku. Wajahnya, senyumnya, tawanya, rambutnya yang terurai karena hembusan angin terus melintas dipikiranku. .
Dan ini tidak bisa di biarkan terus menerus
Setelah sekian lama memikiran strategi bagaimana caranya agar bisa berkenalan.
Nahhh,
ini dia . .  Ali
kalok kata buk bahasa indonesia ini namanya “Pucuk Dicinta Ulang pun Tiba” Ali adalah salah satu teman ku yang kebetulan satu kelas dengan dia.
Jam istirahat tiba. Adalah waktuyang kutunggu tunggu semenjak ide itu muncul.
Tanpa pikir panjang ku temui Ali.
 kami duduk di depan kelasku. Di mulai dengan basa basi, yah biasa lah aku ingin terlihat tak tertarik denggan apa yang akan kami bicarakan nanti .
ehh,  anak baru itu masuk di kelasmu, kan li ??
iyaa. si Nur kan ?
Nur ?? ohh jadi namanya nur . (purak purak nggak tau, walau sebenarnya aku sudah mendengarnya dari orang orang yang berbicara tentang dia)
Hehehehhh . . . .
Aku mulai banyak bertanya tentang dia mulai dari rumah asal sekolah dan semua lah yang berhubungan dengan dia sampai pada akhirnya aku sampai pada pertanyaan puncak .
Yaaaa. Benarrr
Nomer Handphonenya . .
Kringg. . . kringgg . . . kriingg . 
aku udah tidak asing lagi mendengan suara itu.
Bukan suara Hp ku, tapi bell tanda jam istirahat berakhir. Ali berjanji akan memberikan nomer Hpya sepulang sekolah.
Dua jam setelah peristiwa itu . .
Dam, Ha . . . . Ha. . . . Ha. . . . Ha terdengar tawaku yang agak sedikit aneh..
Tebak apa ?
Yaa, nomer Hpnya sudah ada di tanganku .
Selesai mengganti baju sekolahku, aku berbaring di kasurku yang empuk.
Tak perlu ku jelaskan kenapa aku sudah ada di rumah . .
Tapi saat itu aku sedang dengan seriusnya menyalin noer tadi ke Hpku. Kuperhatikan angka demi angka, sampai aku tak tahu telah mengulang membacanya berapa kali.
1 minggu memiliki nomer Hpnya. Dan kalian pasti tahu apa yang sudah terjadi .
Yaa. . .
Tidak ada . aku nggak tahu harus ku apakan nomer ini.
SMS . ehhmm tapi apa yang harus ku kirimkan padanya ??
Hal yang begitu mudahnya menjadi teramat sulit, saat aku berhayal tentang tanggapan dia saat menerima smsku.
Dimulai dari. .
Senang .
Kaget .
Surpriace .
Dan, dia cuek aja .
Membuatku semakin bingung .
Tapi ini tidak bisa di biarkan. Akhirnya ku putuskan untuk mengirim dia sms .
Hi, (pakek smilis senyum :) ) . . . .   hehehehehh
Terdengar sedikit basi, tapi hanya itu yang ada di fikiranku. Hari itu Hp ku selalu ada di gengamanku, dimana pun dan kapanpu. Termasuk saat di dalam “Bilik Termenung” !
Hehehehhh
Berharap dapat balasan sms dari dia.
Tuingg . . .  tuinggg . . .
Terdengar sedikit aneh yaa ?? hehehhh
Yaa, itu nada sms Hp ku dan saat ku lihat . . .
Seperti mendapat hadiah langsung, aku begitu bergembira mendapat balasan darinya walau isinya . . .
            “ini siapa ??”
Hahahahahh ..
Dengan gesit langsung ku balas.
Akhirnya kami berkenalan juga, walau agak cemen karena dari Hp, tapi nggak apa apa dehhh.
Mulai saat itu kami sering bersms ria dan hubungan kami semakin dekat. Saat bertemu di sekolah dia mulai tersenyum padaku yang membuat hatiku .
            Dag . . dig . . dug . .
Mulai timbu rasa GeeR. aku mulai berspekulasi kalau dia juga suka sama ku.
Hehehehehhh (percaya diri boleh dong)
Nggak lama setelah itu, ku ketahui kalau yang mendekati dia bukan cuman aku saja, teman teman sekelas ku, juga banyak yang mendekatinya.
Dan . .
            Dduuueeeerrrrrrrrrrr . . . .
Nggak ada angin nggak ada hujan, bahkan awanpun tak tampak tiba tiba petir menyambar (mungkin perasaanku aja kali yaa) saat ku ketahui bahwa dia sudah jadian dengan Putra.
Putra adalah teman sekelasku, bahkan bisa di bilang dia adalah teman dekatku.
Saat itu aku hanya berusaha bersikap biasa aja, biar nggak nampak kalah saingnya . hehehhh
Walau kini dia sudah punya pacar, tapi aku tetap mendekati dia.  Berharap kelak dia akan berpaling.
            Wkwkwkwkw (ini namanya percaya diri tingkat dewa)
Dan benar, hubungan mereka nggak sampai 1 minggu, mereka putus karna Putra terlalu egois.
Bertanya tanya kenapa aku bisa tahu ???? wkwkwkwk
Aku bisa tahu karna sekarang ini dia sering curhat sama ku. Dia banyak cerita tentang hubungan mereka, dimana si Putra itu egois, nggak romantis, nggk perhatian lah.
Trus dia bilang gini,
            “masak dia lebih memilih main gitar dari pada smsan sama aku”
            Ha Ha Ha Ha Ha (hanya bisa tertawa jahat di dalam hati saat aku mendengarnya)
Sejak mereka putus hubungan kami semakin dekat, bahkan kami sudah saling memanggil sayang, walau belum ada “ikatan”.
Kalau bahasa gaulnya H.T.S (Hubungan Tanpa Status) atau bisa juga di bilang T.T.M (teman Tapi Mesra).
Dan itu berjalan sekitar 3 bulan. Semua hari hari yang ku lalui dalam kurun waktu itu terasa begitu indah sampai pada akhirnyaaaa dia bilang bahwa dia harus pindah sekolah lagi karena orang tuanya di pindah tugaskan lagi oleh kantor tempat orang tuanya bekerja.
Dan semenjak saat itu hubungan kami memburuk.
Nggak tau deh apa sebabnya.
Dia mulai nggak bales sms aku, nggak mau angkat telepon ku. Dan semua benar benar berakhir pada hari itu, dimana untuk terakhir kalinya aku melihatnya berjalan keluar gerbang sekolah.
Dia pergi tanpa ada kata kata perpisahan.

TAMAT

2 komentar: