Panggil saja aku Okta.
Bukan anak pejabat atau seorang anak pengusaha, hanya berasal dari keluarga
biasa yang sederhana. Nggak punya rumah yang besar, mobil mewah, atau bahkan
motor keren. Di tambah lagi hanya punya tampang yang biasa biasa aja, nggak
ganteng ganteng banget juga gak jelek jelek banget.
HeHeHeHe . .
Semua itu lah yang mungkin membuat ini berjalan begitu rumit. Bukan masalah ekonomi tapi masalah klasik seorang remaja .
Semua itu lah yang mungkin membuat ini berjalan begitu rumit. Bukan masalah ekonomi tapi masalah klasik seorang remaja .
yaaa,
benarrr . “CINTA” .
Cinta yang membuat sesuatu menjadi
indah, tapi itu juga yang membuat sesuatu menjadi begitu suram.
Singkat cerita.
Berawal dari siswi baru yang pindah ke sekolahku. Awalnya aku
tak begitu memperdulikannya dimana semua orang mulai bercerita tentangnya. Dia
cantik lah, dia seksi lah, dia menarik lah .
ahh,,
tapi aku tak begitu memperdulikannya hingga berjalan sekitar
1 bulan.
Semua mulai berubah ketika upacara bendera hari senin.
Seperti biasa aku berbaris dengan teman teman sekelasku, tapi ada sesuatu yang
berbeda hari itu.
Yaaa . .
Ada yang
berbeda !
Saat aku
pertama kali melihatnya semenjak dia pidah ke sekolahku, dia berbaris tepat di
sampingku.
Semua seakan
berjalan begitu lambat saat aku melihatnya. Tiba tiba angin berhembus yang
menguraikan rambutnya yang membuat suasana begitu dramatis. Di tambah
senyumnnya ke arahku yang membuat aku . . .
Akuu . .
Hmm mungkin
jatuh “CINTA”
Ahahahhh .
Cinta pada pandangan pertama kali yaa.
Berhubung aku
bukanlah seorang yang piawai dalam urusan cinta, aku tak benani untuk mendekatinya.
Aku hanya bisa melihatnya, melihatnya dan melihatnya dari kejauhan dan itu
berjalan beberapa minggu.
Entah apa
yang merasukiku atau mungkin ini yang di namakan cinta itu buta atau apa lah .
Aku mulai berani ber “aksi”. Ingin sebenarnya aku menghampiri dia dan berjabat
tangan dengannya dan mengatakan “namaku okta. Nama kamu siapa . . .
tapiii . . . .
.. ..
di sini
pengalaman yang di butuhkan bung.
Bukan aku
nggak benani atauuu . . . ahhh. Entahlahh
Yahhh
namanya juga baru belajar bercinta .
wajar dong hehehehhh . . .
Tapi “VIRUS”
ini mulai merasuki fikiranku. Wajahnya, senyumnya, tawanya, rambutnya yang
terurai karena hembusan angin terus melintas dipikiranku. .
Dan ini
tidak bisa di biarkan terus menerus
Setelah
sekian lama memikiran strategi bagaimana caranya agar bisa berkenalan.
Nahhh,
ini dia .
. Ali
kalok kata
buk bahasa indonesia ini namanya “Pucuk Dicinta Ulang pun Tiba” Ali adalah
salah satu teman ku yang kebetulan satu kelas dengan dia.
Jam
istirahat tiba. Adalah waktuyang kutunggu tunggu semenjak ide itu muncul.
Tanpa pikir
panjang ku temui Ali.
kami duduk di depan kelasku. Di mulai dengan
basa basi, yah biasa lah aku ingin terlihat tak tertarik denggan apa yang akan
kami bicarakan nanti .
ehh, anak baru itu masuk di kelasmu, kan li ??
iyaa. si Nur
kan ?
Nur ?? ohh
jadi namanya nur . (purak purak nggak tau, walau sebenarnya aku sudah
mendengarnya dari orang orang yang berbicara tentang dia)
Hehehehhh .
. . .
Aku mulai
banyak bertanya tentang dia mulai dari rumah asal sekolah dan semua lah yang
berhubungan dengan dia sampai pada akhirnya aku sampai pada pertanyaan puncak .
Yaaaa.
Benarrr
Nomer
Handphonenya . .
Kringg. . .
kringgg . . . kriingg .
aku udah
tidak asing lagi mendengan suara itu.
Bukan suara Hp
ku, tapi bell tanda jam istirahat berakhir. Ali berjanji akan memberikan nomer
Hpya sepulang sekolah.
Dua jam
setelah peristiwa itu . .
Dam, Ha . .
. . Ha. . . . Ha. . . . Ha terdengar tawaku yang agak sedikit aneh..
Tebak apa ?
Yaa, nomer
Hpnya sudah ada di tanganku .
Selesai
mengganti baju sekolahku, aku berbaring di kasurku yang empuk.
Tak perlu ku
jelaskan kenapa aku sudah ada di rumah . .
Tapi saat
itu aku sedang dengan seriusnya menyalin noer tadi ke Hpku. Kuperhatikan angka
demi angka, sampai aku tak tahu telah mengulang membacanya berapa kali.
1 minggu
memiliki nomer Hpnya. Dan kalian pasti tahu apa yang sudah terjadi .
Yaa. . .
Tidak ada .
aku nggak tahu harus ku apakan nomer ini.
SMS . ehhmm
tapi apa yang harus ku kirimkan padanya ??
Hal yang
begitu mudahnya menjadi teramat sulit, saat aku berhayal tentang tanggapan dia
saat menerima smsku.
Dimulai
dari. .
Senang .
Kaget .
Surpriace .
Dan, dia
cuek aja .
Membuatku
semakin bingung .
Tapi ini
tidak bisa di biarkan. Akhirnya ku putuskan untuk mengirim dia sms .
Hi, (pakek smilis senyum :) ) . . . . hehehehehh
Terdengar
sedikit basi, tapi hanya itu yang ada di fikiranku. Hari itu Hp ku selalu ada
di gengamanku, dimana pun dan kapanpu. Termasuk saat di dalam “Bilik Termenung”
!
Hehehehhh
Berharap
dapat balasan sms dari dia.
Tuingg . .
. tuinggg . . .
Terdengar
sedikit aneh yaa ?? hehehhh
Yaa, itu
nada sms Hp ku dan saat ku lihat . . .
Seperti
mendapat hadiah langsung, aku begitu bergembira mendapat balasan darinya walau
isinya . . .
“ini siapa ??”
Hahahahahh
..
Dengan gesit
langsung ku balas.
Akhirnya
kami berkenalan juga, walau agak cemen karena dari Hp, tapi nggak apa apa
dehhh.
Mulai saat
itu kami sering bersms ria dan hubungan kami semakin dekat. Saat bertemu di
sekolah dia mulai tersenyum padaku yang membuat hatiku .
Dag . . dig . . dug . .
Mulai timbu
rasa GeeR. aku mulai berspekulasi kalau dia juga suka sama ku.
Hehehehehhh (percaya diri boleh dong)
Nggak lama
setelah itu, ku ketahui kalau yang mendekati dia bukan cuman aku saja, teman
teman sekelas ku, juga banyak yang mendekatinya.
Dan . .
Dduuueeeerrrrrrrrrrr . . . .
Nggak ada
angin nggak ada hujan, bahkan awanpun tak tampak tiba tiba petir menyambar (mungkin
perasaanku aja kali yaa) saat ku ketahui bahwa dia sudah jadian dengan Putra.
Putra adalah
teman sekelasku, bahkan bisa di bilang dia adalah teman dekatku.
Saat itu aku
hanya berusaha bersikap biasa aja, biar nggak nampak kalah saingnya . hehehhh
Walau kini
dia sudah punya pacar, tapi aku tetap mendekati dia. Berharap kelak dia akan berpaling.
Wkwkwkwkw (ini namanya percaya diri
tingkat dewa)
Dan benar,
hubungan mereka nggak sampai 1 minggu, mereka putus karna Putra terlalu egois.
Bertanya
tanya kenapa aku bisa tahu ???? wkwkwkwk
Aku bisa
tahu karna sekarang ini dia sering curhat sama ku. Dia banyak cerita tentang
hubungan mereka, dimana si Putra itu egois, nggak romantis, nggk perhatian lah.
Trus dia
bilang gini,
“masak dia lebih memilih main gitar
dari pada smsan sama aku”
Ha Ha Ha Ha Ha (hanya bisa tertawa
jahat di dalam hati saat aku mendengarnya)
Sejak mereka
putus hubungan kami semakin dekat, bahkan kami sudah saling memanggil sayang,
walau belum ada “ikatan”.
Kalau bahasa
gaulnya H.T.S (Hubungan Tanpa Status) atau bisa juga di bilang T.T.M (teman
Tapi Mesra).
Dan itu
berjalan sekitar 3 bulan. Semua hari hari yang ku lalui dalam kurun waktu itu
terasa begitu indah sampai pada akhirnyaaaa dia bilang bahwa dia harus pindah
sekolah lagi karena orang tuanya di pindah tugaskan lagi oleh kantor tempat
orang tuanya bekerja.
Dan semenjak
saat itu hubungan kami memburuk.
Nggak tau
deh apa sebabnya.
Dia mulai
nggak bales sms aku, nggak mau angkat telepon ku. Dan semua benar benar
berakhir pada hari itu, dimana untuk terakhir kalinya aku melihatnya berjalan
keluar gerbang sekolah.
Dia pergi
tanpa ada kata kata perpisahan.
TAMAT
ini mah bukan cerita, tapi curhat :D
BalasHapusahahahh . .
Hapussok tau woo :P